Minggu, 16 Maret 2014

pelestarian lingkungan



PERAN GENERASI MUDA DALAM DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN
GUNA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG BERKELANJUTAN DAN PENGURANGAN
DAMPAK DAYA RUSAK AIR
Dina Larasati, Dioray Besly Malik, Layla Juwita, Meicilia Bahari, Nobel Franklyn
SMA NEGERI 2 BENGKULU

ABSTRAK
            Telah dilakukan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat terhadap air. Sampel air danau dendam di daerah Bengkulu diambil sebagai contoh dari air tanah yang dapat dimanfaatkan oleh  masyarakat pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan supaya air tidak pernah kering, karena air merupakan bagian dari kehidupan manusia dan juga dapat memotifasi masyarakat supaya dapat menggunakan air sebaik-baiknya tanpa membuang-buang air secara cuma-cuma sehingga kelestarian air dapat terjaga dengan baik untuk anak cucu kita nantinya.
Kata kunci : air, masyarakat.











BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
      Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup. Semakin banyak jumlah penduduk serta laju pertumbuhannya semakin naik pula laju permintaan air. Bagi manusia air digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari antara lain untuk mandi, mencuci, masak, dan sebagainya. Air juga diperlukan sebagai pelarut zat-zat dalam tubuh dan buangan untuk dikeluarkan dari tubuh. Air juga ikut serta mempertahankan suhu badan, dengan cara penguapan suhu dapat menurun. Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makan, tetapi tubuh tidak bisa bertahan dengan hanya beberapa hari tanpa air. Air didalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Orang dewasa perlu minum minimum 1,5-2 liter air sehari (Soemirat 1994).
      Air memang sangat berguna. Sehingga kita harus menjaganya agar tetap tercukupi untuk memenuhi kebutuhan kita. Tetapi terkadang para manusia tidak menghargai air yang telah diberikan oleh Tuhan. Mereka telah membuang-buang air dan merusak sumber daya air yang tersedia.
      Di daerah Bengkulu, masih banyak masyarakat yang melakukan penyelewengan terhadap pemanfaatan air tanah dan membuang-buangnya. Terkadang terjadi kemarau panjang. Sehingga persediaan air pun berkurang.
      Oleh karena itu, kami dari pihak penulis, mencoba untuk memberi tahu kepada masyarakat bagaimana cara menyelamatkan sumber daya air yang dibutuhkan dan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mudah memahami dan mengerti pentingnya sumber daya air. sehingga sumber daya air yang ada di Bengkulu menjadi bersih dan dapat digunakan masyarakat serta dapat membantu mengatasi bencana alam.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, kami mengangkat permasalahan sebagai berikut :
      1.2.1 Air seperti apa yang baik untuk dikonsumsi ?
      1.2.2 Apa peran pemerintah dan organisasi dalam penyelamatan sumber daya air ?
      1.2.3 Bagaimana Upaya penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan ?
      1.2.4 Bagaimana pemanfaatan air hujan untuk digunakan pada musim kemarau ?
      1.2.5 Bagaimana cara pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang ?
           

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1.3.1 Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam konservasi dan pemanfaatan sumber daya air secara bijaksana.
1.3.2 Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian dan perlindungan sumber daya air.
1.3.3 Meningkatkan kepedulian masyarakat agar meningkatkan kualitas air.
1.3.4 Memaparkan sebab-akibat terjadinya krisis air.
1.3.5 Memberikan tawaran penyelesaian masalah untuk keluar dari krisis air.

1.4 Kegunaan Penulisan
      Membantu para masyarakat sehingga bisa meningkatkan pelestarian lingkungan guna penyediaan air dan pengurangan dampak rusak air, dengan cara melakukan  penelitian ini yang diharapkan nantinya menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga sumber daya air dapat dilestarikan dan diselamatkan agar dapat digunakan.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian air
      Air merupakan sumberdaya alam yang strategis dan vital bagi kehidupan manusia dan pembangunan yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia membutuhkan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga dan domestik lainnya, maupun untuk kebutuhan pertanian, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya.
      Air adalah  suatu zat yang sangat penting bagi semua kehidupan di planet ini dari dulu hingga sekarang. Di permukaan bumi terdapat hampir 71% zat air yang terkandung. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Sebagian besar terdapat di Laut dan pada lapisan-lapisan es, akan tetapi juga dapat hadir sebagai  awan, hujan, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan hujan. Dan aliran air di atas permukaan tanah menuju laut.
      Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada Kutub  utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.
  Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujud yaitu, padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan zat yang terdiri dari zat kimia yaitu Hidrogen (H) dan Oksigen (O2). Jadi terbentuklah air dengan H2O .
      Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
2.1.1 Jenis-Jenis Air
2.1.1.1 Air bersih
Air bersih  adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
  Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
2.1.1.2 Air yang tercemar
           Sebagian besar air yang tercemar di laut berasal dari limbah minyak. Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut.limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat krosif Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
2.1.2 Sumber air bersih :
a. Sungai
           Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
b. Curah hujan
           Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
c. Laut
           Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Laut merupakan stok air terbesar di alam. Dengan volume air sebesar 77,41% dari keseluruhan air yang tersedia di alam, lautan memberikan konstribusi cukup besar bai dinamika daur hidrologi. Walaupun manusia tidak bisa menggunakan air laut sebagai ait minum, namun keberadaannya sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup.
d. Air bawah tanah
           Lebih dari 98% air tersembunyi di bawah permukaan tanah. Sisanya 2% terdapat di sungai, danau, dan reservoir.
e. air di atmosfir bumi
           Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol diatas beberapa gunung serta gurun smapai 4% di atas samudrea dan laut. Bila seluruh permukaan bumi kan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. Air terdapat di atmosfer dalam bentuk, yaitu dalm bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan dab hablur es.
2.2 Peran Masyarakat
2.2.1 Partisipasi masyarakat
   Partisipasi masyarakat secara aktif dalam menyelamatkan kehidupan di masa mendatang, dapat memulai dengan penghematan pemakaian air, pembangunan jebakan air/sumur resapan air di halaman rumah, penanaman pohon di lingkungannya, minimalisasi pemakaian bahan kimia yang bersingguhan dengan sumberdaya air dan yang paling penting adalah menanamkan rasa tanggung jawab secara moral di setiap hatinya bahwa air yang ada sekarang merupakan titipan anak cucu kita yang harus dipelihara.
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh masyarakat yaitu:
Tahap pertama, masyarakat perlu meningkatkan pengenalan terhadap permasalahan lingkungan melalui upaya perbanyak studi literatur tentang lingkungan hidup;
Tahap kedua, masyarakat harus berani berhadapan dengan kegawatan lingkungan di lapangan, dengan berperan serta aktif dalam kegiatan kemasyarakatan untuk pelestarian lingkungan, dan
Tahap ketiga, masyarakat harus mampu melakukan pemecahan permasalahan lingkungan yang terjadi dengan melakukan aktivitas sesuai kondisi setempat, khususnya mengenai jenis-jenis tanaman lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman konservasi.
"Kami mengimbau masyarakat turut meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber air," kata Kepala Dinas PSDA Jateng Ir M Nidhom Azhari Dipl H, belum lama ini.
2.2.2 Peran Organisasi
   Sektor Kehutanan  berperan merevitalisasi dan meningkatkan daya dukung DAS  melalui upaya al. rehabilitasi hutan dan lahan, konservasi tanah dan air dengan teknik vegetatif dan teknik sipil, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dll.
   Sektor Pekerjaan Umum berperan melakukan pengelolaan sumber daya air (SDA) yang meliputi al. konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air, dll.
   Sektor Pertanian berperan melakukan penerapan usaha pertanian konservasi lahan terpadu, usaha pertanian hemat air dan ramah lingkungan SRI (System of Rice Intensification); pemeliharaan/perbaikan sarana-prasarana infrastruktur irigasi pertanian, dan bangunan konservasi tanah dan air, dll.
2.2.3 Peran pemerintah
   Berbagai peraturan perundang-undangan dikeluarkan seperti “Ketentuan-ketentuan Payung”, yang dituangkan dalam Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 41/1999 tentang Kehutanan, UU No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air.
   Untuk mengatasi permasalahan sumber daya air, pemerintah telah mengambil berbagai langkah. Pemerintah sekarang harus bisa mendidik masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam menggunakan air. Pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) yang merumuskan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan dan kebijakan nasional sumber daya air. Pemerintah juga telah merevisi Undang-Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004. Dengan Undang-undang yang baru ini kita memiliki landasan Hukum yang kokoh dalam pengaturan Sumber Daya Air secara terpadu. Tentu kedua langkah itu belum berarti apa-apa dalam mengelola sumber daya air, jika tidak dilanjutkan dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Pengaturan dengan perangkat Hukum dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 memang memerlukan tingkat keterpaduan yang tinggi,sejak telah dari perencanaan pembangunan nasional sampai kepada penggunaan tata ruang pada setiap tingkatannya. Untuk itu  setiap instansi pemerintah, pusat maupun di daerah, untuk sungguh-sungguh memperhatikan hal itu.
   Pemerintah berupaya membangun peran serta masyarakat, diantaranya membentuk kelompok-kelompok pemerhati mata air, situ dan sungai. Kegiatan ini melalui Program Aksi pengelolaan mata air dan pengendalian kerusakan ekosistem  mata air (Model Penanganan Mata Air)  yang meliputi Inventarisasi potensi mata air, pendayagunaan mata air, dan pengawasan serta pemantauan penggunaan mata air yang diprogramkan secara berkelanjutan dan bertahap.
Adanya peran serta masyarakat dan dukungan pemerintah di harapkan mampu membangun kesadaran akan pentingnya sumber daya air khususnya mata air. Jika hutan-hutan di tebang dialih fungsi menjadi ladang dan pembangunan gedung tidak menyisakan sejengkalpun tanah sehingga air tidak dapat meresap, maka niscaya air hujan yang jatuh dari langit akan mengakibatkan musibah banjir di musim hujan, dan kekeringan di musim kemarau.
2.3 Upaya penyelamatan sumber daya air
      Rekomendasi yang diberikan adalah masyarakat harus dilibatkan dalam hal penyelamatan terhadap sumberdaya air, seperti pembuatan sumur resapan yang dibuat di pekarangan rumah. Masyarakat harus diberi bimbingan untuk menghemat air, penggunaan air secara benar, gerakan pelestarian daerah tangkapan air, penyelamatan sumber air, dan penerapan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya air terpadu dalam kehidupan sehari-hari (pengelolaan sampah dan penjernihan air). Masyarakat juga harus dibiasakan menggunakan air limbah yang telah didaur ulang untuk keperluan rumah tangga, misal untuk mencuci mobil, menyiram tanaman, air toilet dan keperluan rumah tangga lainnya. Sedangkan untuk air minum kualitas air yang disediakan memenuhi syarat baku mutu air minum dan kesehatan. Hal-hal tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat Finlandia, sebuah potret negara yang telah berhasil dalam pengelolaan air.
      Upaya penjernihan memang telah lama dilakukan di berbagai kota dan daerah. Semuanya itu memakan biaya mahal, yang lama kelamaan bertambah mahal. Apalagi harus menggunakan air laut, biayanya lebih mahal! Kita perlu hemat, tidak mengeluarkan biaya yang banyak terhadap hal-hal yang sebenarnya kurang memerlukan biaya jika kita bersikap hati-hati. Jika alam tetap lestari rencana pembangunan fisik dijalani dengan baik, maka masalah ketersediaan sumber daya air sesungguhnya akan dapat kita atasi.Namun jika kita lalai, lahan menjadi rusak, Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak lagi mendu kung, maka keadaan kita akan tenggelam dan berada diambang krisis yang serius. Bencana suatu saat akan mengancam. Di musim kemarau air menjadi sangat langka, di musim hujan air berubah menjadi banjir yang setiap saat akan mengancam keselamatan jiwa dan harta benda kita.
      Upaya pengelolaan DAS secara terpadu perlu dilakukan untuk menyelamatkan sumber daya air di masa datang. Ekosistem DAS harus dipahami sebagai kawasan cross boundary antarkabupaten/kota. Program pelestarian kawasan DAS harus melibatkan kerjasama antarprovinsi, kota maupun kabupaen sehingga muncul sinergitas dalam kaitannya dengan otonomi daerah masing-masing.
2.4 Pemanfaatan air
         Air merupakan zat esensial bagi kehidupan organisme, mulai dari organisme uniselular sampai ke organisme multiselular. Semua sel hidup memerlukan air sebagai penyusun sitoplasma, sebagai pelarut, dan juga memegang peranan dalam proses metabolisme. Berikut ini juga merupakan pemanfaatan air antara lain :
2.4.1 Untuk dikonsumsi oleh seluruh makhluk hidup di permukaan bumi.
2.4.2 Untuk digunakan manusia dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
2.4.3 Untuk Pembangkit Listrik (PLTA).
2.4.4 Untuk digunakan jika terjadi kebakaran.
2.4.5 Untuk pembangunan PLTO.
2.4.6 Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPs).
2.4.7 Untuk membantu proses pencernaan.
2.4.8 Untuk membuang zat sisa dari dalam tubuh dan menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
2.4.9 Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut untuk dimanfaatkan pada musim kemarau dengan   membangun sarana infrastruktur penampung air seperti waduk, embung, situ, sumur-sumur resapan, lubang resapan biopori, dan tandon air.
2.5 Pengelolaan krisis air
      Kita bisa melakukan berbagai upaya pengelolaan sumber daya lahan dan hutan. Lahan dan hutan yang kritis dan gundul, harus dihijaukan kembali. Pengelolaan krisis air juga bisa dengan cara membuat danau buatan agar menjadi resapan air tanah dan melakukan penjernian  DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan. Aksi lain yang perlu diimplementasikan adalah memperbaiki jaringan hidrologi di tiap wilayah sungai sebagai pendeteksi perubahan ketersediaan air maupun sebagai perangkat pengelolaan air dan sumber air.


BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Waktu dan Tempat penilitian
            Penilitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di Danau Dendam Bengkulu.
3.2 Sumber Data
3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa sumber-sumber air yang ada di Bengkulu.
3.2.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah air dari sumber daya air, yaitu Danau Dendam yang ada di Bengkulu.
3.3 Rancangan Penelitian
      Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu melalui pengamatan langsung untuk menentukan apakah sumber air di tempat penelitian adalah air yang bisa di konsumsi. Setelah melakukan penelitian dan dapat menarik kesimpulan, maka akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyelamatan sumber daya air.











BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Air seperti apa yang baik untuk dikonsumsi ?
      Air yang baik untuk di konsumsi yaitu, air bersih (air yang tidak tercemar.), yaitu air yang tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
4.2 Apa peran pemerintah dan organisasi dalam penyelamatan sumber daya air ?
      Peran Organisasi dalam penyelamatan sumber daya air yaitu Sektor Kehutanan berperan merevitalisasi dan meningkatkan daya dukung DAS  melalui upaya rehabilitasi hutan dan lahan, konservasi tanah dan air dengan teknik vegetatif dan teknik sipil, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dll. Sektor Pekerjaan Umum berperan melakukan pengelolaan sumber daya air (SDA) yang meliputi konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air, dll. Sektor Pertanian berperan melakukan penerapan usaha pertanian konservasi lahan terpadu, usaha pertanian hemat air dan ramah lingkungan SRI (System of Rice Intensification); pemeliharaan/perbaikan sarana-prasarana infrastruktur irigasi pertanian, dan bangunan konservasi tanah dan air, dll.
      Sedangkan Peran pemerintah dalam penyelamatan sumber daya air adalah memberi pelatihan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam menggunakan air. Pemerintah juga telah membuat peraturan perundang-undangan tentang sumber daya air.
4.3 Bagaimana Upaya penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan ?
      Upaya penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan adalah kesadaran masyarakat sekitar, yaitu dengan menghemat penggunaan air, penggunaan air secara benar, gerakan pelestarian daerah tangkapan air, penyelamatan sumber air, dan penerapan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya air terpadu dalam kehidupan sehari-hari (pengelolaan sampah dan penjernihan air). Agar dapat digunakan di kemudian hari oleh anak cucu kita nanti.
4.4 Bagaimana pemanfaatan air hujan untuk digunakan pada musim kemarau ?
Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut untuk dimanfaatkan pada musim kemarau dengan membangun sarana infrastruktur penampung air seperti waduk, embung, situ, sumur-sumur resapan, lubang resapan biopori, dan tandon air. Upaya ini juga dimaksudkan untuk mencegah bencana banjir yang selalu datang pada musim hujan.



4.5 Bagaimana cara pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang ?
      Pengelolaan krisis air untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang yaitu kita bisa melakukan berbagai upaya pengelolaan sumber daya lahan dan hutan. Lahan dan hutan yang kritis dan gundul, harus dihijaukan kembali. Pengelolaan krisis air juga bisa dengan cara membuat danau buatan agar menjadi resapan air tanah dan melakukan penjernian DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan. Aksi lain yang perlu diimplementasikan adalah memperbaiki jaringan hidrologi di tiap wilayah sungai sebagai pendeteksi perubahan ketersediaan air maupun sebagai perangkat pengelolaan air dan sumber air.



















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Air yang baik untuk di konsumsi yaitu, air bersih (air yang tidak tercemar.)
5.1.2 Peran Organisasi dalam penyelamatan sumber daya air yaitu dengan mengadakan pemberdayaan masyarakat setempat tentang konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air, dll. Sedangkan Peran pemerintah dalam penyelamatan sumber daya air adalah memberi pelatihan/sosialisasi kepada masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam menggunakan air. Pemerintah juga telah membuat peraturan perundang-undangan tentang sumber daya air.
5.1.3 Upaya penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan adalah kesadaran masyarakat sekitar.
5.1.4 Pemanfaatan air hujan di musim kemarau adalah untuk mencegah bencana banjir yang selalu datang pada musim hujan.
5.1.5 Cara pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang yaitu cara membuat danau buatan agar menjadi resapan air tanah dan melakukan penjernian  DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan.
5.2 Saran
      Penulis menyarankan kepada masyarakat agar dapat menjaga kelestarian sumber daya air disekitar lingkungannya dan dapat menggunakan air dengan sebaik-baiknya.











DAFTAR PUSTAKA
Sudjoko,dkk.2009.Pendidikan Lingkungan Hidup.Jakarta:Universitas Terbuka
http://www.forplid.net/artikel/4-upaya-melindungi-sumber-air.html
http://moko31.wordpress.com/2008/06/25/telaah-kritis-upaya-penyelamatan-indonesia-dari-krisis-air/
http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?kode=593&row=&tp=pustaka&ktg=makalah&kd_link=
http://kask.us/4410059
soemirat, J.1994.Kesehatan Lingkungan.Bandung:Gadjah Mada University Press












PERAN GENERASI MUDA DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN
GUNA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG BERKELANJUTAN DAN PENGURANGAN
DAMPAK DAYA RUSAK AIR
Chindy Yolanda, Layla Juwita, dan M. Artha Jabat SM
SMA NEGERI 2 BENGKULU
Extended Abstrac
            Telah dilakukan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat terhadap air. Sampel air danau dendam di daerah Bengkulu diambil sebagai contoh dari air tanah yang dapat dimanfaatkan oleh  masyarakat pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan supaya air tidak pernah kering, karena air merupakan bagian dari kehidupan manusia dan juga dapat memotifasi masyarakat supaya dapat menggunakan air sebaik-baiknya tanpa membuang-buang air secara cuma-cuma sehingga kelestarian air dapat terjaga dengan baik untuk anak cucu kita nantinya.
Kata kunci : air, masyarakat












Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
                                                JADWAL PENELITIAN

Kegiatan
Januari
Februari
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Tahap Persiapan









1. Pemilihan Judul









2. Pembuatan Proposal









3. Seminar proposal








2
Tahap pelaksanaan









1. pengumpulan data









2. Pengolahan Data









3. Analisa Data








3
Tahap Pelaporan









1. Penyusunan Laporan









2. Konsultasi KTI









3. Ujian KTI









Lampiran 2 : Lembar Gambar Media Penelitian
a. tempat penelitian
danau dendam di Bengkulu

 b. sampel air 
sampel air dari danau dendam Bengkulu



 













b. sampel air
 








c. fungsi air

5 komentar:

  1. gimana mengolahnya jadi air minum?

    BalasHapus
  2. Ayh jng la mandir bhaso dusun am tu mas... haha

    BalasHapus
  3. Unt pengolahan mjd air minum .
    Itu membutuhkan bbrpa langkah pembersihan agar mjd steril.
    1.pengaliran
    2.pengendapan
    3.penyaringan
    4.penyinaran
    5.penguapan
    6.pengaliran kembali

    BalasHapus
  4. Bagus...namanya juga sudah masuk lomba nasional...yah bagus dong.
    Sayang masih adi nyelip wipedia... -_-
    Mending dibuang aja...karna buat nilai kepustakaan nya menurun .
    Salam untuk penulis lainnya, artha n chindy ;)

    BalasHapus