PERAN GENERASI MUDA DALAM DALAM
PELESTARIAN LINGKUNGAN
GUNA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG BERKELANJUTAN DAN
PENGURANGAN
DAMPAK DAYA RUSAK AIR
Dina Larasati, Dioray Besly Malik, Layla Juwita, Meicilia
Bahari, Nobel Franklyn
SMA
NEGERI 2 BENGKULU
ABSTRAK
Telah
dilakukan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat terhadap air. Sampel air
danau dendam di daerah Bengkulu diambil sebagai contoh dari air tanah yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada
musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan supaya air tidak
pernah kering, karena air merupakan bagian dari kehidupan manusia dan juga
dapat memotifasi masyarakat supaya dapat menggunakan air sebaik-baiknya tanpa
membuang-buang air secara cuma-cuma sehingga kelestarian air dapat terjaga
dengan baik untuk anak cucu kita nantinya.
Kata kunci : air, masyarakat.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk
hidup. Semakin banyak jumlah penduduk serta laju pertumbuhannya semakin naik
pula laju permintaan air. Bagi manusia air digunakan untuk berbagai keperluan
sehari-hari antara lain untuk mandi, mencuci, masak, dan sebagainya. Air juga
diperlukan sebagai pelarut zat-zat dalam tubuh dan buangan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Air juga ikut serta mempertahankan suhu badan, dengan cara
penguapan suhu dapat menurun. Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu
tanpa makan, tetapi tubuh tidak bisa bertahan dengan hanya beberapa hari tanpa
air. Air didalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat
badan. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Orang dewasa perlu minum minimum 1,5-2 liter air sehari
(Soemirat 1994).
Air memang
sangat berguna. Sehingga kita harus menjaganya agar tetap tercukupi untuk
memenuhi kebutuhan kita. Tetapi terkadang para
manusia tidak menghargai air yang telah diberikan oleh Tuhan. Mereka telah
membuang-buang air dan merusak sumber daya air yang tersedia.
Di daerah Bengkulu, masih banyak
masyarakat yang melakukan penyelewengan terhadap pemanfaatan air tanah dan
membuang-buangnya. Terkadang terjadi kemarau panjang. Sehingga persediaan air
pun berkurang.
Oleh karena itu, kami dari pihak penulis,
mencoba untuk memberi tahu kepada masyarakat bagaimana cara menyelamatkan
sumber daya air yang dibutuhkan dan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat
sehingga masyarakat mudah memahami dan mengerti pentingnya sumber daya air. sehingga
sumber daya air yang ada di Bengkulu menjadi bersih dan dapat digunakan
masyarakat serta dapat membantu mengatasi bencana alam.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam penelitian ini, kami mengangkat permasalahan
sebagai berikut :
1.2.1 Air
seperti apa yang baik untuk dikonsumsi ?
1.2.2 Apa
peran pemerintah dan organisasi dalam penyelamatan sumber daya air ?
1.2.3
Bagaimana Upaya penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan ?
1.2.4 Bagaimana
pemanfaatan air hujan untuk digunakan pada musim kemarau ?
1.2.5 Bagaimana
cara pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1.3.1
Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam konservasi dan pemanfaatan
sumber daya air secara bijaksana.
1.3.2
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian dan perlindungan sumber daya
air.
1.3.3
Meningkatkan kepedulian masyarakat agar meningkatkan kualitas air.
1.3.4
Memaparkan sebab-akibat terjadinya krisis air.
1.3.5
Memberikan tawaran
penyelesaian masalah untuk keluar dari krisis air.
1.4 Kegunaan Penulisan
Membantu para masyarakat sehingga bisa
meningkatkan pelestarian lingkungan guna penyediaan air dan pengurangan dampak
rusak air, dengan cara melakukan
penelitian ini yang diharapkan nantinya menghasilkan solusi yang
bermanfaat bagi masyarakat, sehingga sumber daya air dapat dilestarikan dan diselamatkan
agar dapat digunakan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian
air
Air merupakan sumberdaya alam yang strategis dan
vital bagi kehidupan manusia dan pembangunan
yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Hampir semua
aktivitas kehidupan manusia
membutuhkan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga dan domestik lainnya,
maupun untuk kebutuhan pertanian, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Air
adalah suatu zat yang sangat penting
bagi semua kehidupan di planet ini dari dulu hingga sekarang. Di permukaan bumi
terdapat hampir 71% zat air
yang terkandung. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³)
tersedia di bumi. Sebagian besar terdapat di Laut dan pada
lapisan-lapisan es, akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, muka air tawar, danau, uap air
dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan hujan. Dan aliran air di atas
permukaan tanah menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air.
Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada Kutub
utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan
bumi dalam ketiga wujud yaitu, padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
zat yang terdiri dari zat kimia yaitu Hidrogen (H) dan Oksigen (O2).
Jadi terbentuklah air dengan H2O .
Pengelolaan sumber
daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki
undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
2.1.1
Jenis-Jenis Air
2.1.1.1 Air bersih
Air bersih adalah salah satu
jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh
manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk
konsumsi air minum menurut
departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak
berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam
berat. Walaupun air dari sumber alam dapat
diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
atau zat-zat berbahaya. Walaupun
bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
2.1.1.2 Air yang tercemar
Sebagian
besar air yang tercemar di laut berasal dari limbah minyak. Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi
minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan
minyak pada kapal laut.limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat krosif Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3),
karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan
membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya.
2.1.2 Sumber air bersih :
a. Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik
air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan
dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup
untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya
air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai
contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup,
lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke
tempat-tempat yang memerlukan.
b. Curah hujan
Dalam
pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal
untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan
kerusakan musibah banjir.
c. Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan
berhubungan dengan samudra. Laut merupakan stok air terbesar di alam. Dengan
volume air sebesar 77,41% dari keseluruhan air yang tersedia di alam, lautan
memberikan konstribusi cukup besar bai dinamika daur hidrologi. Walaupun
manusia tidak bisa menggunakan air laut sebagai ait minum, namun keberadaannya
sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup.
d. Air bawah tanah
Lebih dari 98% air tersembunyi di bawah permukaan
tanah. Sisanya 2% terdapat di sungai, danau, dan reservoir.
e. air di atmosfir bumi
Air
terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang
kisarannya mulai dari nol diatas beberapa gunung serta gurun smapai 4% di atas
samudrea dan laut. Bila seluruh permukaan bumi kan tertutup dengan curah hujan
kira-kira sebanyak 2,5 cm. Air terdapat di atmosfer dalam bentuk, yaitu dalm
bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan dab hablur es.
2.2 Peran Masyarakat
2.2.1 Partisipasi masyarakat
Partisipasi
masyarakat secara aktif dalam menyelamatkan kehidupan di masa mendatang, dapat
memulai dengan penghematan pemakaian air, pembangunan jebakan air/sumur resapan
air di halaman rumah, penanaman pohon di lingkungannya, minimalisasi pemakaian
bahan kimia yang bersingguhan dengan sumberdaya air dan yang paling penting
adalah menanamkan rasa tanggung jawab secara moral di setiap hatinya bahwa air
yang ada sekarang merupakan
titipan anak cucu kita yang harus dipelihara.
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh masyarakat yaitu:
Tahap pertama, masyarakat perlu meningkatkan pengenalan terhadap permasalahan lingkungan
melalui upaya perbanyak studi literatur tentang lingkungan hidup;
Tahap kedua, masyarakat harus berani berhadapan dengan kegawatan lingkungan di
lapangan, dengan berperan serta aktif dalam kegiatan kemasyarakatan untuk
pelestarian lingkungan, dan
Tahap ketiga, masyarakat harus mampu melakukan pemecahan permasalahan lingkungan yang
terjadi dengan melakukan aktivitas sesuai kondisi setempat, khususnya mengenai
jenis-jenis tanaman lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman
konservasi.
"Kami mengimbau masyarakat turut meningkatkan kesadaran akan
pentingnya konservasi dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber
air," kata Kepala Dinas PSDA Jateng Ir M Nidhom Azhari Dipl H, belum lama
ini.
2.2.2 Peran Organisasi
Sektor Kehutanan
berperan merevitalisasi dan meningkatkan daya dukung DAS melalui upaya
al. rehabilitasi hutan dan lahan, konservasi tanah dan air dengan teknik
vegetatif dan teknik sipil, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan
hutan, dll.
Sektor Pekerjaan Umum
berperan melakukan pengelolaan sumber daya air (SDA) yang meliputi al. konservasi
SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air, dll.
Sektor Pertanian berperan
melakukan penerapan usaha pertanian konservasi lahan terpadu, usaha pertanian
hemat air dan ramah lingkungan SRI (System of Rice Intensification); pemeliharaan/perbaikan
sarana-prasarana infrastruktur irigasi pertanian, dan bangunan konservasi tanah
dan air, dll.
2.2.3 Peran pemerintah
Berbagai peraturan perundang-undangan
dikeluarkan seperti “Ketentuan-ketentuan Payung”, yang dituangkan dalam
Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, UU No. 23/1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 41/1999 tentang Kehutanan, UU No. 7/2004
tentang Sumber Daya Air.
Untuk mengatasi
permasalahan sumber daya air, pemerintah telah mengambil berbagai langkah. Pemerintah
sekarang harus bisa mendidik masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam
menggunakan air. Pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber
Daya Air (TKPSDA) yang merumuskan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
dan kebijakan nasional sumber daya air. Pemerintah juga telah merevisi
Undang-Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan dengan Undang-Undang Nomor
7 tahun 2004. Dengan Undang-undang yang baru ini kita memiliki landasan Hukum
yang kokoh dalam pengaturan Sumber Daya Air secara terpadu. Tentu kedua langkah
itu belum berarti apa-apa dalam mengelola sumber daya air, jika tidak
dilanjutkan dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Pengaturan dengan
perangkat Hukum dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004 memang memerlukan
tingkat keterpaduan yang tinggi,sejak telah dari perencanaan pembangunan
nasional sampai kepada penggunaan tata ruang pada setiap tingkatannya. Untuk
itu setiap instansi pemerintah, pusat
maupun di daerah, untuk sungguh-sungguh memperhatikan hal itu.
Pemerintah berupaya membangun peran serta
masyarakat, diantaranya membentuk kelompok-kelompok pemerhati mata air, situ
dan sungai. Kegiatan ini melalui Program Aksi pengelolaan mata air dan
pengendalian kerusakan ekosistem mata air (Model Penanganan Mata
Air) yang meliputi Inventarisasi potensi mata air, pendayagunaan mata
air, dan pengawasan serta pemantauan penggunaan mata air yang diprogramkan
secara berkelanjutan dan bertahap.
Adanya peran serta masyarakat dan dukungan pemerintah di harapkan mampu membangun
kesadaran akan pentingnya sumber daya air khususnya mata air. Jika hutan-hutan
di tebang dialih fungsi menjadi ladang dan pembangunan gedung tidak menyisakan
sejengkalpun tanah sehingga air tidak dapat meresap, maka niscaya air hujan
yang jatuh dari langit akan mengakibatkan musibah banjir di musim hujan, dan
kekeringan di musim kemarau.
2.3 Upaya penyelamatan sumber daya air
Rekomendasi
yang diberikan adalah masyarakat harus dilibatkan dalam hal penyelamatan
terhadap sumberdaya air, seperti pembuatan sumur resapan yang dibuat di
pekarangan rumah. Masyarakat harus diberi bimbingan untuk menghemat air,
penggunaan air secara benar, gerakan pelestarian daerah tangkapan air,
penyelamatan sumber air, dan penerapan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya
air terpadu dalam kehidupan sehari-hari (pengelolaan sampah dan penjernihan
air). Masyarakat juga harus dibiasakan menggunakan
air limbah yang telah didaur ulang untuk keperluan rumah tangga, misal untuk
mencuci mobil, menyiram tanaman, air toilet dan keperluan
rumah tangga lainnya. Sedangkan untuk air minum kualitas air yang
disediakan memenuhi syarat baku mutu air minum dan kesehatan. Hal-hal tersebut
sudah dilakukan oleh masyarakat Finlandia, sebuah potret negara yang telah
berhasil dalam pengelolaan air.
Upaya
penjernihan memang telah lama dilakukan di berbagai kota dan daerah. Semuanya
itu memakan biaya mahal, yang lama kelamaan bertambah mahal. Apalagi harus
menggunakan air laut, biayanya lebih mahal! Kita perlu hemat, tidak
mengeluarkan biaya yang banyak terhadap hal-hal yang sebenarnya kurang memerlukan
biaya jika kita bersikap hati-hati. Jika alam tetap lestari rencana pembangunan
fisik dijalani dengan baik, maka masalah ketersediaan sumber daya air
sesungguhnya akan dapat kita atasi.Namun jika kita lalai, lahan menjadi rusak,
Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak lagi mendu kung, maka keadaan kita akan
tenggelam dan berada diambang krisis yang serius. Bencana suatu saat akan
mengancam. Di musim kemarau air menjadi sangat langka, di musim hujan air
berubah menjadi banjir yang setiap saat akan mengancam keselamatan jiwa dan
harta benda kita.
Upaya pengelolaan DAS secara terpadu perlu dilakukan
untuk menyelamatkan sumber daya air di masa datang. Ekosistem
DAS harus dipahami sebagai kawasan cross
boundary antarkabupaten/kota. Program pelestarian kawasan DAS harus melibatkan
kerjasama antarprovinsi, kota maupun kabupaen sehingga muncul sinergitas dalam
kaitannya dengan otonomi daerah masing-masing.
2.4 Pemanfaatan air
Air
merupakan zat esensial bagi kehidupan organisme, mulai dari organisme
uniselular sampai ke organisme multiselular. Semua sel hidup memerlukan air
sebagai penyusun sitoplasma, sebagai pelarut, dan juga memegang peranan dalam
proses metabolisme. Berikut ini juga merupakan pemanfaatan air antara lain :
2.4.1 Untuk
dikonsumsi oleh seluruh makhluk hidup di permukaan bumi.
2.4.2 Untuk
digunakan manusia dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
2.4.3 Untuk
Pembangkit Listrik (PLTA).
2.4.4 Untuk
digunakan jika terjadi kebakaran.
2.4.5 Untuk pembangunan
PLTO.
2.4.6 Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut
(PLTPs).
2.4.7 Untuk
membantu proses pencernaan.
2.4.8 Untuk
membuang zat sisa dari dalam tubuh dan menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
2.4.9 Mencegah
seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut untuk dimanfaatkan pada musim
kemarau dengan membangun sarana
infrastruktur penampung air seperti waduk, embung, situ, sumur-sumur resapan,
lubang resapan biopori, dan tandon air.
2.5 Pengelolaan krisis air
Kita bisa melakukan berbagai upaya pengelolaan sumber
daya lahan dan hutan. Lahan dan hutan yang kritis dan gundul, harus dihijaukan
kembali. Pengelolaan krisis air juga bisa dengan cara membuat danau buatan agar
menjadi resapan air tanah dan melakukan penjernian DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan.
Aksi lain yang perlu diimplementasikan adalah memperbaiki
jaringan hidrologi di tiap wilayah sungai sebagai pendeteksi perubahan
ketersediaan air maupun sebagai perangkat pengelolaan air dan sumber air.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Waktu dan
Tempat penilitian
Penilitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di Danau
Dendam Bengkulu.
3.2 Sumber Data
3.2.1 Populasi
Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa sumber-sumber air yang ada di
Bengkulu.
3.2.2 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah air dari
sumber daya air, yaitu Danau Dendam yang ada di Bengkulu.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu melalui pengamatan
langsung untuk menentukan apakah sumber air di tempat penelitian adalah air
yang bisa di konsumsi. Setelah melakukan penelitian dan dapat menarik
kesimpulan, maka akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyelamatan
sumber daya air.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Air seperti apa
yang baik untuk dikonsumsi ?
Air yang baik untuk di konsumsi yaitu, air
bersih (air yang tidak tercemar.), yaitu air yang tidak berasa, tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
atau zat-zat berbahaya. Walaupun
bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
4.2 Apa peran
pemerintah dan organisasi dalam penyelamatan sumber daya air ?
Peran
Organisasi dalam penyelamatan sumber daya air yaitu Sektor Kehutanan berperan merevitalisasi
dan meningkatkan daya dukung DAS melalui upaya rehabilitasi hutan dan
lahan, konservasi tanah dan air dengan teknik vegetatif dan teknik sipil, serta
pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan, dll. Sektor Pekerjaan Umum berperan melakukan
pengelolaan sumber daya air (SDA) yang meliputi konservasi SDA, pendayagunaan
SDA dan pengendalian daya rusak air, dll. Sektor Pertanian berperan melakukan
penerapan usaha pertanian konservasi lahan terpadu, usaha pertanian hemat air
dan ramah lingkungan SRI (System of Rice Intensification);
pemeliharaan/perbaikan sarana-prasarana infrastruktur irigasi pertanian, dan
bangunan konservasi tanah dan air, dll.
Sedangkan Peran pemerintah dalam penyelamatan sumber daya air adalah memberi pelatihan kepada
masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam menggunakan air. Pemerintah
juga telah membuat peraturan perundang-undangan tentang sumber daya air.
4.3 Bagaimana Upaya
penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan ?
Upaya penyelamatan sumber daya air yang
efektif untuk dilakukan adalah kesadaran masyarakat sekitar, yaitu dengan menghemat
penggunaan air, penggunaan air secara benar, gerakan pelestarian daerah
tangkapan air, penyelamatan sumber air, dan penerapan prinsip-prinsip
pengelolaan sumberdaya air terpadu dalam kehidupan sehari-hari (pengelolaan
sampah dan penjernihan air). Agar dapat digunakan di kemudian hari oleh anak
cucu kita nanti.
4.4 Bagaimana pemanfaatan air hujan untuk digunakan pada musim kemarau ?
Mencegah seminimal mungkin
air hujan terbuang ke laut untuk dimanfaatkan pada musim kemarau dengan
membangun sarana infrastruktur penampung air seperti waduk, embung, situ,
sumur-sumur resapan, lubang resapan biopori, dan tandon air. Upaya ini juga dimaksudkan untuk mencegah bencana banjir
yang selalu datang pada musim hujan.
4.5 Bagaimana cara
pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang ?
Pengelolaan
krisis air untuk menghadapi krisis air yang dihadapi sekarang yaitu kita bisa
melakukan berbagai upaya pengelolaan sumber daya lahan dan hutan. Lahan dan
hutan yang kritis dan gundul, harus dihijaukan kembali. Pengelolaan krisis air
juga bisa dengan cara membuat danau buatan agar menjadi resapan air tanah dan
melakukan penjernian DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan. Aksi lain yang perlu diimplementasikan adalah memperbaiki
jaringan hidrologi di tiap wilayah sungai sebagai pendeteksi perubahan
ketersediaan air maupun sebagai perangkat pengelolaan air dan sumber air.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Air yang baik untuk di konsumsi yaitu, air
bersih (air yang tidak tercemar.)
5.1.2 Peran Organisasi dalam penyelamatan sumber daya air yaitu dengan
mengadakan pemberdayaan masyarakat setempat tentang konservasi SDA,
pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air, dll. Sedangkan Peran pemerintah dalam
penyelamatan sumber daya air adalah memberi pelatihan/sosialisasi kepada
masyarakat untuk berhati-hati dan berhemat dalam menggunakan air. Pemerintah
juga telah membuat peraturan perundang-undangan tentang sumber daya air.
5.1.3 Upaya
penyelamatan sumber daya air yang efektif untuk dilakukan adalah kesadaran
masyarakat sekitar.
5.1.4 Pemanfaatan air hujan di musim kemarau adalah untuk mencegah
bencana banjir yang selalu datang pada musim hujan.
5.1.5 Cara pengelolaan yang baik untuk menghadapi krisis air yang dihadapi
sekarang yaitu cara membuat
danau buatan agar menjadi resapan air tanah dan melakukan penjernian DAS agar air sungai tersebut dapat digunakan.
5.2 Saran
Penulis menyarankan kepada
masyarakat agar dapat menjaga kelestarian sumber daya air disekitar
lingkungannya dan dapat menggunakan air dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjoko,dkk.2009.Pendidikan
Lingkungan Hidup.Jakarta:Universitas Terbukahttp://www.forplid.net/artikel/4-upaya-melindungi-sumber-air.html
http://moko31.wordpress.com/2008/06/25/telaah-kritis-upaya-penyelamatan-indonesia-dari-krisis-air/
http://digilib-ampl.net/detail/detail.php?kode=593&row=&tp=pustaka&ktg=makalah&kd_link=
http://kask.us/4410059
soemirat, J.1994.Kesehatan Lingkungan.Bandung:Gadjah Mada University Press
PERAN GENERASI MUDA DALAM
PELESTARIAN LINGKUNGAN
GUNA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG
BERKELANJUTAN DAN PENGURANGAN
DAMPAK DAYA RUSAK AIR
Chindy Yolanda, Layla Juwita, dan M. Artha Jabat SM
SMA NEGERI 2 BENGKULU
Extended Abstrac
Telah
dilakukan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat terhadap air. Sampel air
danau dendam di daerah Bengkulu diambil sebagai contoh dari air tanah yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada
musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan supaya air tidak
pernah kering, karena air merupakan bagian dari kehidupan manusia dan juga
dapat memotifasi masyarakat supaya dapat menggunakan air sebaik-baiknya tanpa
membuang-buang air secara cuma-cuma sehingga kelestarian air dapat terjaga
dengan baik untuk anak cucu kita nantinya.
Kata kunci : air,
masyarakat
Lampiran 1 : Jadwal
Penelitian
JADWAL
PENELITIAN
|
Kegiatan
|
Januari
|
Februari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Tahap Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. Pemilihan Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Pembuatan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Seminar proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Tahap pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Pengolahan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Analisa Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Tahap Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Konsultasi KTI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Ujian KTI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran 2 : Lembar
Gambar Media Penelitian
a.
tempat penelitian
b. sampel air
b. sampel air
c. fungsi air
what the meaning?
BalasHapusgimana mengolahnya jadi air minum?
BalasHapusAyh jng la mandir bhaso dusun am tu mas... haha
BalasHapusUnt pengolahan mjd air minum .
BalasHapusItu membutuhkan bbrpa langkah pembersihan agar mjd steril.
1.pengaliran
2.pengendapan
3.penyaringan
4.penyinaran
5.penguapan
6.pengaliran kembali
Bagus...namanya juga sudah masuk lomba nasional...yah bagus dong.
BalasHapusSayang masih adi nyelip wipedia... -_-
Mending dibuang aja...karna buat nilai kepustakaan nya menurun .
Salam untuk penulis lainnya, artha n chindy ;)