TUGAS BIOLOGI
KANKER DAN TUMOR
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
Nama : layla juwita
Kelas : XI IPA F
SMA NEGERI 2
KOTA BENGKULU
Tumor
Tumor (bahasa Inggris: tumor,
tumour) adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi
padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh
yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak.
Tumor berasal dari kata tumere dalam bahasa
latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor (bahasa Latin;
pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa
“ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor
ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis.
Berdasarkan tissue awal, tumor dapat dibagi
menjadi:
- Tumor asal epithelial.
- squamous epithelium: squamous cell papilloma, squamous cell carcinoma
- transitional epithelium: transitional cell papilloma, transitional cell carcinoma
- basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma
- glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma
- tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma (Grawitz tumor)
- hepatosit: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma
- bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular carcinoma
- melanosit: melanocytic nevus, malignant melanoma
- Tumor asal mesenchymal:
- tissue berhubungan:
- fibroma, fibrosarcoma
- myxoma, myxosarcoma
- chondroma, chondrosarcoma
- osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
- lipoma, liposarcoma
- otot:
- endothelium:
- hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor, hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma
- lymphangioma, lymphangiosarcoma
- Tumor sel darah:
- hematopoietic cells: leukemia
- lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma
- Tumor sel germ:
- Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)
Tumor disebabkan oleh mutasi
dalam DNA sel.
Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang
mengaktifkan onkogen
atau menekan gen penahan tumor
dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA
dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis
bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat
juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan
tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari
sejumlah mutasi dibutuhkan.
DNA microarray
dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah
termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan
menggunakan DNA microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari
tumor.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA
mereka. Ini berarti "prevalence" tumor meningkat kuat sejalan dengan
penuaan. Ini juga kasus di mana orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor
ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun
memiliki tumor di dadanya kemungkinan besar tumor ini adalah jinak. Namun,
apabila wanita berumur 70 tahun makan kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.
Inisiasi tumor
Inisiasi tumor bermula saat karsinogenesis
kimiawi yang terjadi pada sel menyebabkan kerusakan genetik yang tidak dapat
dipulihkan.[1] Pada organ paru dan usus besar manusia, perubahan epigenetik
adalah perubahan awal yang terjadi pada proses karsinogenesis.
Kerusakan genetik tersebut disebabkan
kesalahan genetik yang diinduksi oleh karsinogen
kimiawi dengan mengubah struktur molekul
pada DNA
yang berakibat pada mutasi dalam sintesis DNA. Perubahan struktur molekul DNA,
terjadi setelah terjadi adduct atau ligasi antara karsinogen atau
salah satu gugus fungsionalnya
dengan salah satu nukleotida di
dalam DNA. Hal ini menjelaskan mengapa tumor sangat jarang ditemukan pada
jaringan tubuh yang tidak dapat membentuk ligasi karsinogen-DNA.
Ligasi ini akan mengaktivasi proto onkogen
atau meng-inaktivasi gen penghambat tumor. Metilasi DNA pada area promoter
dalam berkas gen, dapat mentranskripsikan inaktivasi gen penghambat tumor.
Akumulasi mutasi kemudian terjadi, jika sel
mempunyai kemampuan proliferasi
dan hidup cukup lama di dalam organisme.
Promosi tumor
Karena akumulasi mutasi berbanding lurus
dengan laju proliferasi, atau setidaknya pada laju pergantian sel punca,
ekspansi klonal dari sel terinisiasi, akan menghasilkan populasi sel, sebelum
mengalami perubahan genetik lebih jauh. Pada tahap ini, sebuah zat
yang disebut promoter tumor
bekerja.
Promoter tumor, pada umumnya tidak bersifat
mutagenik, tidak bersifat karsinogenik, dan sering memiliki kemampuan untuk
menginduksikan potensi kimiawinya tanpa aktivasi metabolik terlebih dahulu.
Agen ini memiliki kemampuan untuk menurunkan jangka waktu latensi guna
pembentukan tumor, setelah terpapar suatu jaringan atau sebuah inisiator tumor,
atau meningkatkan jumlah tumor yang terbentuk di dalam jaringan. Selain itu,
promoter tumor juga dapat membentuk heterodimer dengan zat inisiator yang
terlalu lemah untuk menimbulkan dampak karsinogenik dalam bentuk monomernya.
Minyak kroton yang diekstrak dari
biji Codiaeum
variegatum, merupakan promoter tumor dalam karsinogenesis
kulit
dengan lintasan senyawa
12-otetradecanoylphorbol-13-acetate melalui aktivasi protein kinase-C.
Peningkatan diasilgliserol
akan menyertai aktivasi tersebut, hanya jika terjadi asupan lemak
makanan kadar tinggi yang kontinu.
Contoh promoter lain berupa dioksin, benzoil peroksida, makrosiklik lakton, bromometilbenzantrasena, antralin, fenol, sakarin, triptofan, dichlo-
rodiphenyltrichloroethane (DDT), fenobarbital, kondensat asap rokok, polychlorinated
biphenyls (PCBs), teleosidin, asam siklamat, estrogen, asam
empedu, sinar ultraviolet, luka, abrasi,
dan iritasi kronis lain seperti saline
lavage.
Sedangkan agen yang dapat menginisiasi
sekaligus mempromosikan tumor, disebut karsinogen utuh, antara lain: benzo[a]pyrene
dan 4-aminobiphenyl.
Kanker
“Cancer”
Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan.
Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala
yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini
bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa
dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan
dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini
sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman
obat/herbal.
Definisi Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan
berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri,
selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar
melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf
tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak
dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya.
Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh,
mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh,
akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu
akan sulit diketahui dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul
gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Klasifikasi
Perkembangan sel normal menjadi sel kanker
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh,
kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada
sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori
yang lebih umum, misalnya:[3]
- Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
- Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
- Leukemia,Limfoma dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah
- Melanoma timbul dari melanosit.
- Mesotelioma pada pleura atau perikardium
Ciri-ciri sel kanker
Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati
dengan mikroskop. Diantaranya berupa banyaknya jumlah
sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak
terdapat fitur selular yang khas, tidak terjadi koordinasi selular yang biasa
nampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan yang jelas.
Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan
untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan diagnosis dan prognosis.
Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase transkriptase balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk menginduksi konversi tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia, yang terjadi akibat disrupsi pada lintasan metabolik intraselular. Ciri fenotipe dari sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain:[4]
Transformasi in vitro
- Terjadi perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei
- Perubahan pada karakteristik perkembangan sel:
a. sulit mati walaupun telah mengalami
diferensiasi berkali-kali
b. tumbuh berkembang yang tidak terhenti,
walaupun telah berdesakan dengan sel di sekitarnya, sehingga jaringan kanker
memiliki kepadatan yang tinggi
d. tidak lagi membutuhkan lapisan antarmuka
untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh sebagai koloni bebas di dalam medium semi-padat.
e. tidak memiliki kendali atas siklus sel
f. sulit mengalami apoptosis
- Perubahan pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan aglutinabilitas karena lektin herbal
- Perubahan pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, proteoglikan, glikolipid dan musin, ekspresi antigen tumorik dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida.
- Tidak terjadi interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraselular, sehingga tidak terjadi penurunan laju diferensiasi
- Sel kanker tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi, karena terjadi perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul pencerap zat bersangkutan.
- Perubahan dalam mekanisme transduksi sinyal selular, termasuk pada lintasan yang sangat fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi pencerap faktor pertumbuhan, jenjang fosforilasi dan defosforilasi.
- Kemampuan untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang menjadi sine qua non yang mendefinisikan kata "ganas" pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat "tumorigenik" pada model yang lain.
Transformasi in vivo
Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari berbagai
perubahan genetik yang mengakibatkan ketidak-stabilan genomik,[5] seperti:
- Peningkatan ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan mutasi pada kromosom.
- Tidak terdapat ekspresi protein dari gen "penekan tumor".
- Perubahan pada metilasi DNA.
- Terdapat kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-α, faktor angiogenesis tumor, PDGF, dan faktor pertumbuhan hematopoietik seperti CSF dan interleukin.
- Tidak terjadi keseimbangan genetis, sehingga proliferasi menjadi semakin tidak terkendali, peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis.
- Perubahan pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat dan enzim yang bersifat litik, seperti protease, kolagenase dan glikosidase.
- Produksi antigen onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis (contoh: gonadotropin korionik), atau isoenzim seperti alkalina fosfatase plasentis.
- Kemampuan untuk menghindari respon antitumor dari inangnya.
Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia,
seringkali ditemukan translokasi kromosom yang menghasilkan produk kimerik dengan kemampuan transformasi menjadi
sel tumor/kanker atau mengubah ekspresi onkogen.[5]
Ciri dan gejala
Ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah produksi asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu
disertai simtoma hipoksia, percepatan lintasan glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi
oksidatif, dan
pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjadi aerobik, yang dikenal sebagai efek Warburg.[6] Sel kanker memiliki kecenderungan
untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi
oksidatif. Faktor
transkripsi Ets-1 yang
ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali
pergeseran metabolisme pada sel kanker.[7] Ciri lain adalah rendahnya kadar plasma vitamin C yang ditemukan pada berbagai
penderita kanker, baik dari penderita dengan kebiasaan merokok, maupun tidak.[8]
Secara umum, gejala kanker bisa dibadi menjadi kelompok :
- Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
- Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.
- Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan
saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan.
Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya
terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus
bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi
sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah
berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.[31] Kelainan siklus
sel, antara lain terjadi saat:
- perpindahan fasa G1 menuju fasa S.[32]
- siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi.[33] Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker.[34]
- siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.[35]
- translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom.[36] Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang
sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam
lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi,[37] maupun infeksi.[38] Terdapat empat jenjang
karsinogenesis:
- inisiasi tumor
- promosi tumor
- konversi malignan
- progresi tumor
Apa penyebab orang
menderita kanker ?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan sel abnormal di dalam tubuh, diantaranya adalah:
Faktor genetik :
Seseorang yang memiliki riwayat (keturunan)
penyakit kanker mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit ini, dibanding
seseorang yang tidak memiliki riwayat.
Faktor kekebalan (imunistas) :
Di dalam tubuh yang sehat sistem kekebalannya
mampu mengenali sel asing dan memusnahkannya. Tetapi jika sistem imunitas di
dalam tubuh memiliki masalah, maka akan mempengaruhi pengenalan terhadap sel
asing, sehingga sel tumor akan berkembang dan tumbuh dengan bebas.
Faktor makanan :
Menurut penelitian, 80-90% penyebab berbagai
kanker berkaitan dengan makanan. Beberapa makanan jika dikonsumsi secara
berlebih dapat menjadi pencetus munculnya sel kanker. Misalnya, makanan yang
diasap, makanan yang diasinkan atau diacar, makanan yang diawetkan, dan makanan
yang banyak mengandung bahan-bahan kimia lainnya (zat pewarna dan perasa
buatan).
A.
Hal-Hal Yang Disukai Kanker / Makanan Kanker
Kanker akan tumbuh dan berkembang dengan
subur apabila mendapatkan asupan zat-zat yang didapat dari makanan atau
kegiatan seperti berikut ini :
1. Terlalu banyak minum kopi, coklat dan teh
yang memiliki kandungan kafein tinggi. Minuman berkadar kafein tinggi tersebut
dapat diganti dengan minum teh hijau yang memerangi kanker atau minum air putih
/ air mineral saja.
2. Yang manis-manis seperti gula dan pemanis
buatan disukai oleh kanker serta dapat merusak kesehatan bila dikonsumsi tidak
sesuai dengan batasan. Sebaiknya dalam kehidupan sehari-hari tidak usah banyak
konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula. Gula dapat diganti dengan
madu murni atau molases.
3. Hindari menggunakan garam meja untuk
makanan dan minuman kita dan sebaiknya gunakan saja garam laut dan pastikan
juga garam laut yang kita pakai mengandung yodium serta bersih dan higienis
memiliki kualitas yang baik.
B.
Tips Cara Menghindari Serangan Kanker Dan Melawan Kanker
Tips umum berikut ini memang sulit dan berat
untuk dijalankan sepenuhnya karena kondisi lingkungan di sekitar kita serta
emosi kita kurang mendukung untuk dapat bebas dari kanker. Situs organisasi.org
akan mencoba memaparkan kepada anda.
1. Hindari stres, sedih, pesimis, depresi,
dan lain-lain yang bersifat negatif dan ubah konsisi mental anda menjadi
positif seperti bebas stres, optimis, senang hati, proaktif, dan lain-lain.
Sikat batin negatif dapat meningkatkan kadar asam tubuh yang disukai kanker.
2. Jalankan pola diet yang sehat dengan
menjaga berat badan yang ideal di mana terjadi kesesuaian antara berat badan
dengan tinggi badan. Bila perlu jalani saja pola diet vegetarian yaitu diet
yang mengandalkan asupan nutrisi alami nabati seperti kacang-kacangan,
biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Perhatikan makanan yang kita makan dan
minuman yang kita minum setiap hari. Makanan minuman berserat tinggi,
mengandung sayuran hijau, bebas bahan kimia serta sedikit mengandung lemak
hewani akan membantu kita untuk memberantas dan mencegah sel kanker yang
membahayakan kita.
Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan
tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya,
dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang
tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar